Minggu, 07 Juni 2009

Pelayanan Kesehatan Kadang Menyedihkan

Saya jg pernah mengalami seperti yang ibu Prita alami mengenai pelayanan kesehatan. Pada saat itu keponakan saya yang baru berumur 2 hari terkena air ketuban kemudian dibawa kesebuah rumah sakit pemeritah. pada saat itu keponakan saya masih kuat bertenaga dan nangisnya mash keras setelah sampai dirumah sakit tersebut kemudian dimasukan diruang untuk diambil tindakan pemasangan impus oleh perawatnya namun dari jam 7 malam sampe jam 11 malam perawat tersebut tidak bisa menemukan urat yang tepat untuk pemasangan impus walau tangan dan kaki anak tersebut biru-biru terkena tusukan jarum suntik sehingga anak tersebut sampai lemas kehabisan tenaga.namun anehnya dokter anak yang pada malam itu kena jadwal piket tidak hadir dan sedang dirumahnya dikota yang lain,walau ditelpon nga diangat sedang handponnya tidak diaktifkannya, pada hal malam itu kewajibannya sebagai dokter yang piket. sampai akhirnya kami sekeluarga berinisiatif memindahkan kesalah satu rumah sakit swasta yang jarangknya sekitar 70 km dari kota kami dan ditempuh dengan waktu 1,5 jam. setelah sampai dirumah sakit swasta tersebut kemudian ditangani dokter rumah sakit swasta tersebut dan hanya dalam hitungan detik urat yang dicari untuk pemasangan impus telah ditemukan dan terpasang namun doter bilang penanganannya telah terlambat tenaga anak tersebut telah lemah dan air impus tersebut tidak dapat mengalir lagi ketubuh anak tersebut.kemudian keesok harinya sekitar jam 9 pagi anak tersebut yang merupakan keponakan saya itu meninggal dunia. seandainya sewaktu dirumah sakit pemerintah sejak dibawa pada jam 7 malam pada waktu itu cepat dapat dipasang impusnya dan dokter anak yang piket tidak bertugas dirumahnya melayani suaminya tetapi melayani masyarakat yang merupakan kewajibannya sebagai pegawai negeri yang mempunyai tugas dan tanggung jawab piket dirumah sakit tentu keponakan saya dapat tertolong. tapi kami sekeluarga hanya pasrah tidak dapat dan tidak tau mau mengeluh kepada siapa.